Ini Cara Pasti Memilih VGA yang Cocok dengan Motherboard Kalian
Untuk bisa mendapatkan tampilan monitor yang bagus, diperlukan perangkat grafis yang baik. Salah satu perangkat grafis yang harus ada terutama untuk PC gaming yaitu VGA card atau kartu grafis. VGA Card adalah komponen komputer yang mengolah data atau perintah sebelum menampilkannya ke dalam layar display.
Untuk keperluan gaming, desain, dan editing grafis, sangat diperlukan VGA card yang cocok agar tampilannya lebih menarik dan realistis. Jika memilih kartu grafis yang salah atau bahkan tidak kompatibel, bukan tidak mungkin akan menyebabkan tampilan monitor menjadi jelek dan akan mengganggu kenyamanan atau produktifitas.
Kali ini, Tekno Jempol akan menjelaskan cara memilih VGA yang cocok dengan motherboard komputer kalian. Dengan begitu, kalian tidak perlu bingung menentukan kartu grafis yang cocok untuk bermain game atau bekerja dengan desain atau editing. Berikut ini penjelasannya
Cara Memilih VGA Yang Cocok Dengan Motherboard
Daftar isi
- Tentukan keperluan utama dan budget untuk VGA card
- Memilih VGA Card secara obyektif
- Pahami kebutuhan sistem dari software aplikasi yang akan dijalankan
- Ketahui GPU yang sesuai dengan motherboard
- Sesuaikan GPU VGA card dengan CPU yang terpasang
- Tentukan kapasitas VRAM untuk VGA card
- Mencocokkan VGA card dengan monitor
- Pastikan PSU mampu menangani VGA card yang akan dipilih
- Sesuaikan ukuran VGA card dengan ukuran case
- VGA Card untuk laptop ? Kartu grafis eksternal ?
- Contoh kasus pemilihan VGA Card
Tentukan keperluan utama dan budget untuk VGA card
Langkah pertama, tentu saja kalian harus menentukan keperluan prioritas yang mengharuskan penggunaan VGA card. Umumnya, VGA card atau kartu grafis digunakan untuk mendapatkan kinerja grafis yang tinggi. Kinerja grafis yang tinggi ini biasanya dibutuhkan dalam bermain game PC modern, desain model grafis yang presisi, atau editing video beresolusi tinggi.
Untuk pekerjaan seperti itu, mungkin kalian memang harus menggunakan VGA card. Atau jika kalian menggunakan processor yang memang tidak dilengkapi IGP (Integrated Graphic Processing) atau GPU onboard. Coba baca artikel perbedaan VGA onboard dan VGA card.
Kartu grafis yang kalian butuhkan juga tak harus produk baru. Di pasaran saat ini tersedia banyak produk VGA card bekas yang kondisi dan kualitasnya masih cukup optimal. Kalian bisa memilih VGA card bekas yang tentu harganya jauh lebih terjangkau. Selengkapnya, coba cara beli VGA Card bekas.
Sebaliknya, kalian tidak perlu menggunakan VGA card jika keperluannya tidak memerlukan visualisasi yang kompleks. Seperti hanya membuat dokumen, mengolah data, browsing atau bermain game ringan. Cukup menggunakan IGP yang memang sudah tersedia dalam processor modern.
Selain menentukan keperluan prioritas, kalian juga harus menyiapkan budget yang cukup sebelum memilih VGA card. Budget yang harus disiapkan tentu harus sesuai dengan kemampuan finansial kalian. Jika memang mampu, kalian bisa menyiapkan budget lebih untuk mendapatkan VGA card kelas menengah ke atas (mid to high-end).
Memilih VGA Card secara obyektif
Sebetulnya, produsen chip GPU di dunia komputer cukup banyak. Namun yang paling populer di pasaran hanya Nvidia dan AMD. Sedangkan pabrikan kartu grafis lebih banyak lagi. Tentu akan sangat sulit menentukan kartu grafis dan GPU yang terbaik diantara sekian banyak produk.
Kita tahu jika setiap GPU atau kartu grafis punya spesifikasi yang beragam. Produsennya pasti sudah memberikan berbagai fungsi dan fitur agar produknya dapat diterima oleh pengguna PC. Oleh karena itu, setiap produk kartu grafis punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sebelum memilih dan memutuskan, sebaiknya kalian banyak menambah wawasan mengenai kartu grafis. Utamanya memahami spesifikasi teknis kartu grafis dan GPU yang akan dibeli.
Merk VGA card terbaik ?
Diantara begitu banyaknya varian produk di pasaran, kalian mungkin akan kebingungan memilih VGA card untuk game, editing video atau desain grafis. Meski GPU (Graphic Processing Unit) yang digunakan umumnya berasal dari dua produsen, AMD dan Nvidia.
Ada beberapa vendor/brand/merk kartu grafis yang menggunakan kedua GPU tersebut cukup beragam, misalnya Asus, Gigabyte, MSI, Sapphire, Zotac, EVGA, dan lainnya. Lalu manakah yang cocok dengan komputer kalian ?
Sebetulnya, tidak ada indikator baku mengenai merk VGA card yang paling bagus atau terbaik. Semua merk atau brand VGA card memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap vendor VGA card selalu berusaha mengeluarkan varian produknya sesuai keinginan konsumen.
Beberapa produsen motherboard juga ada yang memproduksi kartu grafis. Mungkin sebaiknya kalian juga memilih brand VGA card yang sama dengan motherboard. Alasannya agar dukungannya lebih mudah. Tapi, kalian juga boleh menggunakan brand kartu grafis lain yang berbeda dari brand motherboard.
Pahami kebutuhan sistem dari software aplikasi yang akan dijalankan
Cara termudah untuk menentukan atau memilih kartu grafis yaitu dengan mengetahui kebutuhan sistem dari program aplikasi yang digunakan. Setiap software PC baik itu sistem operasi, program aplikasi, game, dll pasti punya syarat kebutuhan sistem komputer yang harus dipenuhi. System requirement tersebut pasti menyertakan spesifikasi komponen kartu grafis yang harus dipakai.
Nah dari spesifikasi tersebut, kalian sudah bisa menentukan kartu grafis yang dapat dibeli/digunakan. GPU yang disyaratkan pada kebutuhan sistem memang telah memenuhi kualifikasi untuk menjalankan program aplikasi tersebut.
Kalian juga boleh menggunakan VGA card dengan GPU yang berbeda dari kebutuhan sistem program aplikasi. Kadang kala, GPU kartu grafis yang diminta merupakan produk lama yang sudah jarang tersedia di pasaran. Atau program aplikasi hanya memerlukan kartu grafis dengan GPU kelas rendah.
Jadi, kalian dapat menggunakan kartu grafis yang masih tersedia di pasaran namun tetap sesuai dengan kebutuhan sistem yang diminta oleh program aplikasi.
Apa yang terjadi jika memakai kartu grafis diluar syarat kebutuhan program aplikasi ? Jika kartu grafis tersebut masih setara atau lebih baik dari syarat spesifikasi kebutuhan, justru malah lebih bagus. Program aplikasi pasti berjalan optimal. Seluruh fungsi GPU pada komputer berikut fiturnya juga dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Sebaliknya, jika kartu grafis yang dipilih di bawah atau tidak lebih baik dari spesifikasi kebutuhan, ini yang perlu diperhatikan. Program aplikasi yang kalian jalankan mungkin tidak dapat berfungsi sempurna. Fiturnya tidak dapat berjalan optimal. Bahkan, program aplikasi tersebut bisa menolak untuk dijalankan hingga muncul pesan error.
Penggunaan kartu grafis yang tidak sesuai memang sebaiknya harus dihindari. Sebab akan menghambat PC kalian untuk bekerja dengan maksimal.
Umumnya, game-game PC modern membutuhkan kartu grafis dengan tipe GPU konsumer. Kartu grafis yang tergolong standar atau mainstream ini paling mudah ditemui karena lebih banyak dijual di pasaran. Harganya pun relatif terjangkau bagi banyak pengguna komputer. Contohnya urutan GPU Nvidia Geforce atau urutan GPU AMD Radeon.
Beberapa program aplikasi desain dan editing ada yang memerlukan VGA card dengan tipe workstation atau professional. VGA card ini memang dirancang khusus untuk menangani komputasi visual tingkat tinggi. Di sini, kalian bisa memahami perbedaan Nvidia Quadro dan GeForce.
Saat bekerja dengan model visual yang kompleks, skala besar dan resolusi tinggi, kalian bisa menggunakan kartu grafis professional agar pekerjaan jadi lebih efektif dan efisien. Harapannya, profit dan produktifitas juga akan meningkat.
Berbeda dengan kartu grafis standar, kartu grafis professional dijual terbatas untuk kalangan professional atau korporasi yang bergelut di industri grafis dan visual. Harga kartu grafis workstation ini jauh lebih mahal ketimbang kartu grafis konsumer. Contoh produknya semisal Nvidia Quadro/RTX dan AMD FirePro/Radeon Pro.
Meskin begitu, banyak juga software aplikasi desain dan editing yang hanya membutuhkan VGA card tipe konsumer/standar yang lebih murah dan mudah didapat.
Ketahui GPU yang sesuai dengan motherboard
Beberapa produk motherboard, dari brand MSI misalnya, memiliki daftar dukungan GPU VGA card yang kompatibel dengan motherboard tersebut. Dalam daftar ini terdapat banyak seri GPU pada kartu grafis yang sudah diuji secara resmi dan memenuhi kualifikasi untuk digunakan.
Daftar dukungan ini diberikan oleh produsen motherboard dan biasanya disediakan dalam website resmi mereka. Kalian dapat menggunakan daftar tersebut sebagai pertimbangan dalam memilih VGA card yang benar.
Jika ingin menentukan sendiri VGA card yang ingin digunakan, kalian juga harus sedikit memahami spesifikasi komponen grafis pada motherboard. Sebab, VGA card yang akan kalian pilih nanti harus dipasang dan sesuai dengan motherboard yang dipakai.
Sesuaikan GPU VGA card dengan CPU yang terpasang
Berlanjut ke hal-hal yang lebih teknis. Setelah menentukan kebutuhan dan budget, berikutnya kalian juga harus menyesuaikan kinerja GPU dengan CPU yang digunakan. GPU dan CPU merupakan dua komponen penting dalam sistem komputer.
Jika salah satunya tidak bekerja dengan baik, dipastikan akan mengganggu operasional PC. Yang sering terjadi biasanya yaitu bottleneck hardware.
Seperti yang kalian ketahui, bottleneck hardware terjadi karena adanya penyempitan jalur transfer data akibat perbedaan kinerja yang signifikan. Dalam hal ini, bottleneck akan terjadi saat performa CPU lebih kencang daripada performa GPU. Begitu pula sebaliknya, performa GPU lebih tinggi ketimbang performa CPU.
Agar terhindar dari bottleneck, kinerja CPU maupun GPU sebaiknya harus seimbang. Namun, mengukur kinerja CPU/GPU mungkin agak sulit terutama untuk pengguna awam. Kali ini, Tekno Jempol akan memberikan petunjuk singkat untuk menyesuaikan CPU dan GPU secara ideal
- Jika menggunakan CPU kelas low-end/entry-level, gunakan GPU kelas low-end/mid-end. Atau cukup pakai IGP bawaan CPU
- Jika menggunakan CPU kelas mid-end, gunakan GPU kelas mid-end/high-end
- Jika menggunakan CPU kelas high-end, gunakan GPU kelas high-end/enthusiast
Contohnya jika menggunakan prosesor Intel Core i3/AMD Ryzen 3, idealnya kalian memilih VGA card dengan GPU Geforce GTX 1050 atau Radeon RX 580. Bila kalian menggunakan CPU AMD Ryzen 5/Intel Core i5, maka VGA card yang akan digunakan setidaknya menggunakan GPU Geforce GTX 1070 atau Radeon RX Vega 56.
Ada tips dari Tekno Jempol yang mungkin bisa jadi pertimbangan tambahan untuk kalian sebelum memilih VGA card yang tepat
- Jika menggunakan CPU Intel, kalian bisa menggunakan kartu grafis dengan GPU AMD atau Nvidia
- Sedangkan jika menggunakan processor AMD, kalian mungkin sebaiknya menggunakan GPU AMD juga. Mengapa ? Sebab, AMD sendiri memproduksi CPU dan GPU sekaligus. Jadi dengan memakai CPU dan GPU yang setara, setidaknya dukungannya lebih mudah (karena satu merk/brand). Namun, kalian juga tetap bisa menggunakan CPU AMD dan GPU dari Nvidia. Perbedaan performa GPU AMD dan Nvidia juga tidak terlalu jauh.
Selengkapnya, silahkan baca artikel perbandingan VGA AMD dan Nvidia serta Intel.
Tentukan kapasitas VRAM
Setelah memilih GPU, kalian dapat menentukan kapasitas VRAM kartu grafis. VRAM singkatan dari Video RAM merupakan memori yang digunakan untuk menyimpan data-data visual sebelum dirender dan ditampilkan dalam monitor komputer.
Seperti halnya RAM pada umumnya, semakin besar kapasitas VRAM, semakin banyak jumlah data visual (tekstur, maping, aset dll) yang dapat ditampung. Jika program aplikasi yang dijalankan memiliki tampilan grafis yang bagus dengan resolusi tinggi, maka kalian membutuhkan VRAM yang lebih luas. Ini disebabkan data-data visual yang dirender juga memiliki ukuran yang jauh lebih besar.
Perlu diketahui, VRAM tidak selalu berkorelasi dengan performa kartu grafis. VRAM berpasitas 6 GB tidak otomatis akan membuat kinerja kartu grafis menjadi dua kali lipat daripada VRAM 4 GB. Kecuali kalau kapasitas VRAM tidak mencukupi kebutuhan.
Bila dianalogikan, VRAM ibarat sebuah wadah untuk menyimpan barang. Semakin gede wadah tersebut, semakin banyak barang yang dapat dimuat. Tentu dibutuhkan orang yang kuat untuk mengangkat wadah tersebut.
Oleh karena itu, VRAM dengan kapasitas besar biasanya hanya dipakai oleh kartu grafis dengan GPU kelas high-end atau enthusiast yang memang sudah pasti punya kemampuan untuk memanfaatkan semua ruang di dalamnya.
Bagaimana jika VRAM kurang/tidak sesuai kebutuhan? Maka sistem harus mencari data visual yang diperlukan pada media penyimpanan seperti hard disk atau SSD.
Inilah salah satu hal yang menyebabkan game kadang mengalami stuttering karena sistem harus mengakses resource yang belum tersedia dalam VRAM. Resource tersebut akan disimpan dalam VRAM yang berarti akan menukar dengan resource yang ada.
Kalian yang ingin mendapatkan tampilan yang cantik, sebaiknya menggunakan VGA card dengan kapasitas VRAM yang besar. Sebaliknya, jika ingin mendaptkan kinerja render grafis yang kencang, lebih baik prioritaskan budget untuk GPU.
Mencocokkan VGA card dengan monitor
Kita semua tahu jika kartu grafis menjadi jembatan antara sistem komputer dengan output display, misalnya monitor. Jadi, yang paling penting VGA card dan monitor harus saling kompatibel khususnya dalam hal koneksi.
VGA card modern umumnya sudah menggunakan output berupa koneksi digital misalnya HDMI atau DisplayPort. Koneksi digital memungkinkan GPU dapat menghasilkan tampilan yang jauh lebih bagus dan memaksimalkan fitur-fitur yang disertakan. Oleh sebab itu, pastikan monitor dan VGA card menggunakan koneksi yang sama-sama telah didukung.
Jika ingin menggunakan monitor lebih dari satu atau dalam jumlah banyak, pastikan unit kartu grafis telah memiliki port konektor yang banyak pula. Biasanya, produk kartu grafis dengan GPU kelas high-end telah dilengkapi jumlah port konektor yang berlimpah.
Selain koneksi, kalian juga harus menyesuaikan kemampuan GPU VGA card dengan resolusi maksimal yang didukung monitor. Secara umum, semakin tinggi kelas GPU, resolusi tampilan yang mampu dihasilkan juga semakin tinggi.
Untuk mengetahui resolusi maksimal yang didukung oleh GPU VGA card, kalian dapat mengunjungi situs TechPowerUp (linknya https://www.techpowerup.com/gpu-specs/). Atau juga dapat membaca spesifikasi teknis kartu grafis yang dipakai. Di situ kalian dapat mengetahui resolusi tampilan maksimal GPU VGA card yang akan kalian pilih.
Pastikan PSU mampu menangani VGA card yang akan dipilih
Seperti halnya komponen PC yang lain, kartu grafis juga membutuhkan daya untuk dapat bekerja. Secara default, kartu grafis sudah mendapatkan daya dari slot koneksi PCI Express saat terpasang.
Untuk kartu grafis dengan GPU kelas menengah ke atas, biasanya membutuhkan daya tambahan. Hal ini disebabkan daya dari slot PCI Express tidak cukup memenuhi kebutuhan operasional kartu grafis tersebut. Daya tambahan ini dapat diperoleh dari kabel konektor PCI-E 6 pin/8 pin (tergantung kebutuhan/ketersediaan) yang berasal dari PSU (Power Supply Unit).
Oleh karena itu, pastikan PSU yang kalian punya sesuai dengan kebutuhan kartu grafis yang akan dipilih. Bahkan, sebaiknya kalian menggunakan PSU dengan kapasitas daya yang sedikit lebih besar dari yang disarankan kartu grafis tersebut.
Kalian dapat membaca spesifikasi teknis VGA card agar dapat mengetahui kapasitas daya PSU yang disarankan.
Sesuaikan ukuran VGA card dengan ukuran case
VGA card modern biasanya memiliki ukuran fisik yang cukup besar. Terutama kelas high-end. Komponen yang begitu banyak membuat VGA card kelas high-end membutuhkan ruang installasi yang cukup luas. Tidak salah jika kalian harus menggunakan case dengan ukuran besar (full ATX).
Memang tidak semua VGA card punya body ukuran besar. VGA card kelas menengah ke bawah misalnya. Ukuran fisiknya standar atau umumnya tidak terlalu besar. Jadi, tidak perlu memakan ruang dalam case yang terlalu banyak. Jadi, case ukuran ATX atau M-ATX rasanya sudah lebih dari cukup.
Kembali ke selera atau kebutuhan kalian masing-masing. Cukup sesuaikan case dengan ukuran motherboard dan produk kartu grafis yang digunakan. Atau pastikan motherboard dan kartu grafis yang ada bisa muat terpasang di dalam case.
VGA Card untuk laptop? Kartu grafis eksternal?
Secara teknis, kita tidak bisa memilih GPU/VGA card secara mandiri untuk laptop. GPU untuk laptop sudah terintegrasi dalam produk laptop tersebut. Bukannya tidak bisa, cuma memang cukup sulit karena komponen tersebut sudah terpasang fixed (tersolder) dan tak bisa dilepas-pasang dengan mudah.
Kalaupun memungkinkan untuk menggantinya, hanya bisa dilakukan oleh teknisi ahli/service center laptop tersebut. Prosesnya bisa berjalan sangat lama.
Sebetulnya, ada cara memasang VGA card di laptop. Kalian akan membutuhkan beberapa perangkat tambahan seperti monitor dan PSU serta konektor khusus untuk menyambungkan kartu grafis tambahan dengan laptop.
Konektor ini pun hanya tersedia pada beberapa jenis laptop saja. Untuk saat ini, solusi kartu grafis eksternal belum banyak digunakan. Selain agak rumit, biaya yang harus dikeluarkan dirasa masih cukup mahal.
Contoh kasus pemilihan VGA Card
Tekno Jempol sedang mencari kartu grafis untuk bermain game PES 2021. Menurut spesifikasi kebutuhan PES 2021, GPU kartu grafis yang diperlukan minimal Nvidia Geforce GTX 670 atau AMD Radeon HD 7870 dan disarankan Nvidia Geforce GTX 760 atau AMD Radeon R9 270X.
GPU kartu grafis yang disarankan oleh game PES 2021 sudah cukup lawas. Oleh karena itu, akan diganti dengan GPU yang lebih baru namun dengan spesifikasi yang setara atau serupa. Jadi, pilihan GPU terbaik menurut Tekno Jempol yaitu Nvidia Geforce GTX 1650 yang termasuk VGA support DirectX 12.
Dengan budget dua juta setengah, Tekno Jempol mendapatkan pilihan kartu grafis MSI Geforce GTX 1650 Gaming X 4G. Kartu grafis ini punya spesifikasi yang cukup bagus diantaranya
- Clock speed sampai dengan 1860 MHz
- GDDR5 4 GB
- DirectX 12
- PCI Express 3.0 x16
- Konektor daya 6 pin
Contoh lain, Tekno Jempol akan membuat desain dengan program aplikasi AutoCAD 2021. Pada spesifikasi kebutuhan AutoCAD 2021, diperlukan kartu grafis dengan GPU VRAM 1 GB dengan bandwidth 29 GB/detik dan dukungan DirectX 11. AutoCAD 2021 menyarankan kartu grafis dengan GPU VRAM 4 GB dengan bandwidth 106 GB/detik dan dukungan DirectX 11.
Autodesk (Developer AutoCAD) juga menyediakan daftar GPU yang sudah diuji secara resmi dan memenuhi kualifikasi Autodesk untuk dapat menjalankan semua fitur dan fungsi program AutoCAD 2021.
Kali ini, Tekno Jempol memilih VGA card kelas professional AMD Radeon Pro WX 5100 dengan pertimbangan kinerja yang lebih produktif dan sudah direkomendasikan oleh Autodesk. VGA card ini memiliki spesifikasi yang cukup memadai diantaaranya
- Arsitektur GCN (Graphic Core Next) generasi ke 4
- VRAM GDDR5 8 GB 256-bit dengan bandwidth mencapai 160 GB/detik
- 4 x DisplayPort 1.4
- Kinerja Double Precision 243 GFLOPs
Setelah menentukan VGA card, tidak ada salahnya untuk mencari review mengenai VGA card tersebut. Tujuannya sebagai bahan pertimbangan sebelum berangkat ke toko. Kalian dapat mencari review produk kartu grafis yang banyak tersedia di internet.
Artikel ini ditulis untuk referensi kalian yang masih bingung memilih dan menentukan kartu grafis saat ingin membangun komputer rakitan. Semuanya tetap kembali pada pilihan masing-masing. Memilih kartu grafis tidak selalu tergantung kebutuhan atau jumlah budget saja, tapi juga selera atau preferensi pribadi.
Silahkan kalian memilih VGA card sendiri, entah merk ini atau merk itu. Toh, nanti yang memakai juga kalian sendiri. Kalaupun takut memilih, silahkan membaca artikel ini mulai dari awal.
Semoga bermanfaat....