Inilah Cara Mengatasi SSD Tidak Terbaca
Saat ini, penyimpanan dengan tipe SSD (Solid State Drive) sudah banyak terpasang pada PC desktop maupun laptop. SSD terbukti memiliki kecepatan akses yang jauh lebih kencang dan daya tahan fisik yang lebih baik ketimbang hard disk.
Meski lebih unggul dari sisi kinerja ketimbang hard disk, penyimpanan SSD juga tak lepas dari masalah. Beberapa kasus menyebutkan jika pengguna komputer mengalami SSD mereka tidak terbaca atau terdeteksi oleh sistem.
Ada yang tidak terdeteksi oleh UEFI BIOS, pun juga ada yang tidak terbaca oleh sistem operasi. Bahkan, SSD eksternal juga ada yang tidak terdeteksi saat dipasang lewat port USB.
Cara mengatasi SSD tidak terbaca di laptop/PC desktop Windows 10
Daftar isi
Penyebab SSD rusak sehingga tidak terbaca
Kenapa SSD tidak terbaca? Berikut ini beberapa alasan atau ciri ciri SSD rusak serta kenapa SSD tidak terbaca, misalnya seperti
- Pemasangan SSD di laptop atau komputer desktop yang tidak tepat
- Pengaturan SSD yang keliru
- Installer sistem operasi (Windows) belum punya driver khusus SSD
- Driver bermasalah
- Error/kerusakan pada fisik hardware
Sebetulnya, kasus SSD yang tidak terbaca mirip seperti masalah hard disk yang tidak terdeteksi. Langkah-langkahnya penanganannya juga tidak terlalu berbeda. Untuk beberapa cara mungkin butuh penyesuaian. Berikut ini Tekno Jempol bagikan cara mengatasi SSD tidak terbaca di laptop/komputer desktop.
Sebelumnya, kalian dapat melakukan cek SSD di BIOS atau UEFI pada laptop & PC desktop
- Pertama, masuk ke menu pengaturan UEFI BIOS
- Cari pengaturan Boot
- Cari menu Boot priority, Boot order, Boot options, Boot devices, atau Boot menu. Tiap laptop atau komputer mungkin memiliki penamaan yang berbeda
- Pastikan perangkat SSD yang sudah terpasang telah tampil di sini
- Jika belum, silahkan ikuti cara/langkah-langkah penanganan pada penjelasan di bawah
SSD SATA 2.5" tidak terdeteksi di BIOS/UEFI
Umumnya, pengguna komputer memakai SSD sebagai tempat pemasangan sistem operasi yang berarti menjadi tujuan booting komputer. Jika SSD tidak terbaca di UEFI BIOS, maka akan muncul pesan error "No boot device detected" atau "Boot device not found".
Yang pasti, perangkat SSD tidak akan muncul dalam boot priority atau boot order. Hal tersebut bisa jadi menandakan adanya kendala secara hardware. Yang mesti kalian lakukan yaitu mengecek kondisi fisik SSD secara langsung. Berikut ini langkah-langkah cara mengatasi SSD tidak terbaca di boot priority BIOS
- Matikan laptop/komputer dan pastikan sudah tidak tersambung pada sumber listrik. Untuk laptop, lepas baterai jika memungkinkan
- Kalian harus membongkar case komputer untuk mengecek kondisi SSD. Pada laptop, kalian bisa membuka cover di bagian bawah.
- Pastikan semua kabel yang terhubung pada SSD dalam kondisi yang baik.
- Pastikan juga kabel-kabel tersebut (kabel data SATA dan kabel power SATA) telah terpasang dengan benar
- Pastikan cara pasang SSD di laptop atau PC sudah tepat lalu coba nyalakan kembali komputer/laptop kalian tersebut.
Jika langkah-langkah di atas sudah kalian lakukan, harusnya SSD bisa terbaca oleh UEFI BIOS. Namun bila masalah SSD tidak terdeteksi di BIOS masih belum ada solusinya, ada langkah-langkah lanjutan yang dapat kalian coba lagi
- Cabut kabel data SSD dari motherboard (PC desktop)
- Sambungkan kabel data SATA tersebut pada port yang berbeda, misal port 2, port 3, atau lainnya
- Jika ada, ganti kabel power SATA dengan kabel power SATA yang lain
- Khusus untuk laptop
- Lepas unit perangkat SSD
- Bersihkan port konektor SATA yang kalian gunakan. Bersihkan juga port konektor pada unit SSD
- Pasang kembali perangkat SSD tersebut
SSD NVME M.2 tidak terbaca oleh UEFI/BIOS
Untuk kasus ini, penanganannya sedikit agak rumit. Seperti yang kita tahu, jenis SSD NVME (Non Volatile Memory Express) menggunakan slot M.2 dengan jalur komunikasi tipe PCI Express x4 (4 lane/4 lajur). Tipe SSD ini hanya akan bekerja atau terdeteksi jika jalur komunikasi tersebut telah tersedia.
Pada sistem komputer modern, jalur PCI Express hanya disediakan oleh CPU dan chipset pada motherboard. Umumnya, CPU untuk kelas pengguna konsumer menyediakan 8-12 atau 16-20 lane PCI Express. Sedangkan, chipset motherboard menyediakan jumlah lane yang bervariasi.
Yang perlu kalian perhatikan sebelum memasang SSD M.2 NVME
- Cek spesifikasi teknis CPU/processor dan atau chipset pada motherboard khususnya pada bagian dukungan interface PCI Express. Jumlah lane PCI Express yang tersedia akan menetukan lane yang dapat kalian gunakan untuk perangkat semisal SSD M.2 NVME atau kartu grafis/VGA card
- Konfigurasi PCI Express pada sistem komputer modern harusnya masih mengakomodir setidaknya satu unit VGA card dan satu unit SSD M.2 NVME
- Jika ingin menggunakan SSD M.2 NVME lebih dari satu atau memasang kartu grafis, kalian sebaiknya menggunakan CPU dan motherboard dengan spesifikasi yang lebih tinggi (mid-end atau high-end)
- Pastikan unit SSD M.2 sudah terpasang dengan benar. Bila perlu, pasang juga heatsink atau heatspreader yang sudah tersedia agar perangkat SSD tersebut bisa beroperasi lebih optimal
Berikut ini langkah-langkah memperbaiki M.2 SSD NVME tidak terbaca di BIOS atau UEFI
- Matikan laptop/PC desktop
- Lepas unit SSD M.2 NVME
- Bersihkan pin konektor SSD tersebut dengan penghapus karet. Jika perlu, bersihkan pula slot M.2 dengan sikat/kuas halus
- Pasang kembali unit SSD M.2 NVME dan nyalakan komputer
- Coba masuk ke menu pengaturan UEFI BIOS
- Cari menu pengaturan M.2 Configuration dan atur ke opsi PCIE Mode
- Kemudian, cari menu pengaturan M.2 PCIE Bandwidth dan atur ke opsi x4. Bisa juga kalian atur ke opsi x2 namun beresiko akan menurunkan transfer rate sehingga performa SSD tidak akan maksimal
- Simpan pengaturan dan restart komputer/laptop
Beberapa manufaktur motherboard desktop menyediakan daftar dukungan resmi produk-produk SSD dari berbagai merk/brand. Kalian dapat memeriksa daftar tersebut di website manufaktur motherboard yang kalian gunakan. Pastikan, produk SSD yang akan kalian pakai sudah didukung secara resmi oleh motherboard.
Jika masih belum terdeteksi oleh BIOS maka cara agar SSD terbaca yang harus kalian lakukan yaitu update UEFI BIOS. Dengan cara ini, kemungkinan motherboard akan dapat mengenali SSD dari merk/brand yang sebelumnya belum tervalidasi secara resmi.
Kalian juga bisa memasang SSD tersebut pada komputer/laptop lain. Jika pada komputer lain SSD bisa terbaca di BIOS, berarti ada masalah dengan komputer yang kalian pakai sebelumnya, entah pada koneksi SATA atau sambungan power dari PSU.
Namun, jika masih tidak terbaca juga, mungkin itu tergolong ciri ciri SSD rusak tidak terbaca. Jadi, kalian sebaiknya segera memutuskan untuk membeli SSD baru.
Perlu kalian ketahui, beberapa motherboard PC desktop biasanya memiliki konfigurasi khusus untuk pemasangan SSD. Misalnya, jika menggunakan SSD M.2 SATA maka akan ada port SATA yang dinonaktifkan. Silahkan baca buku manual motherboard kalian untuk penjelasan selengkapnya.
Cara mengatasi SSD tidak terbaca saat install Windows 10
Saat instalasi sistem operasi Windows 10 misalnya, perangkat SSD akan langsung muncul dan terbaca dalam tampilan setup. Sebab, perangkat SSD tersebut sudah pasti akan menjadi (salah satu) tempat instalasi dan booting Windows 10. Hal tersebut juga berlaku untuk perangkat hard disk.
Tapi, ada juga kasus SSD justru tidak terbaca pada setup instalasi Windows 10. Biasanya akan muncul pesan "No drives were found. Click Load Driver to provide a mass storage driver for installation." atau "We couldn't find any drives. To get a storage driver, click Load driver".
Umumnya, kasus seperti ini terjadi pada SSD SATA. Salah satu penyebabnya yaitu SSD tersebut menggunakan mode RAID bukan pada mode AHCI. Mode SATA RAID memang membutuhkan driver khusus yang tidak tersedia pada installer Windows. Berbeda dengan driver SATA AHCI yang sudah pasti tersedia pada semua sistem operasi modern, termasuk Windows 10.
Setidaknya, ada dua cara untuk mengatasi SSD yang tidak terdeteksi saat instalasi Windows, yaitu
Beralih ke mode SATA AHCI (Advanced Host Control Interface)
- Coba masuk ke menu pengaturan UEFI BIOS
- Cari menu pengaturan SATA Configuration Mode
- Pilih opsi menu AHCI
- Simpan pengaturan dan restart komputer/laptop
atau menyediakan driver RAID sesuai chipset pada motherboard yang kalian gunakan
- Download driver RAID yang telah tersedia dalam website resmi motherboard
- Masukkan driver tersebut dalam installer Windows
- Jika sudah masuk ke setup instalasi Windows, klik Load driver
- Cari driver RAID yang sudah diunduh
- SSD akan terdeteksi dan instalasi Windows siap kalian jalankan kembali
SSD baru tidak terbaca pada OS Windows 10
Ada kasus beberapa produk SSD baru tidak muncul dalam File Explorer setelah dipasang. Sebetulnya, produk SSD tersebut sudah terdeteksi atau terbaca oleh sistem operasi Windows 10. Namun, karena masih kosong jadi belum dikenali secara otomatis.
Berikut ini langkah-langkah cara mengatasi SSD tidak terbaca agar terdeteksi pada laptop Windows 10
- Klik kanan ikon menu Start Windows 10 atau tekan tombol Windows + X pada keyboard
- Pilih menu aplikasi Disk Management
- Pilih perangkat SSD baru yang tersedia. Umumnya diberi label keterangan "Not initialized"
- Kalau statusnya masih Offline, klik kanan perangkat SSD tersebut kemudian pilih Online
- Klik kanan lagi perangakat SSD tersebut kemudian pilih Initialize Disk
- Pada bagian "Use following partition style..." pilih opsi GPT (GUID Partition Table) jika komputer telah menggunakan firmware UEFI. Sebaliknya, kalau masih menggunakan BIOS tradisional atau mode boot Legacy/CSM, opsi yang memungkinkan hanya MBR (Master Boot Record)
- Klik tombol OK
Selanjutnya, SSD baru sudah bisa dikenali oleh Windows. Untuk lebih memastikan, coba cek SSD laptop lewat aplikasi Disk Management Windows 10. Tapi, kalian tetap harus membuat partisi dan memformatnya agar SSD bisa muncul di File Explorer.
Partisi SSD tidak terdeteksi dalam File Explorer Windows 10
Beberapa pengguna komputer/laptop membuat partisi pada SSD, terutama yang berkapasitas besar. Namun, kadang terjadi partisi SSD justru tidak terbaca oleh File Explorer. Sebetulnya, kendala ini bisa dikatakan tidak begitu serius.
Sebagai informasi, sistem operasi Windows mengenali sebuah partisi dengan sebuah label/drive letter. Tanpa label/drive letter ini, SSD berikut partisi tidak terbaca atau tidak dikenali oleh Windows. Untuk itu, coba lakukan cara melihat SSD di laptop.
Berikut ini cara untuk memberi label/drive letter pada partisi SSD
- Tekan tombol Win + X atau klik kanan ikon menu Start pada Windows 10
- Pilih opsi Disk Management
- Perlu diketahui, drive letter pada partisi SSD berisi huruf abjad seperti C:, D:, E:, dan seterusnya. Secara default, label partisi SSD menggunakan kata "Local Drive".
- Cari partisi yang tidak memiliki drive letter. Kecuali partisi Recovery atau System reserved yang jangan diutak-atik karena merupakan partisi vital
- Klik kanan partisi tersebut, kemudian pilih Change drive letter and paths
- Klik tombol Add
- Pada opsi Assign the following drive letter akan muncul abjad drive letter secara otomatis. Kalian bisa merubah abjad tersebut sesuai keinginan. Sebaiknya tetap diurutkan sesuai abjad drive letter yang sudah ada.
- Klik tombol OK
- Klik Tombol OK
- Partisi SSD otomatis akan muncul dalam Windows Explorer
Cara yang serupa juga bisa dilakukan pada sistem operasi yang lain, yaitu mounting drive. Ada pertanyaan, apakah SSD bisa dipartisi? Jelas bisa donk! Sama halnya dengan hard disk, SSD juga bisa dibuat partisi. Buktinya, kalau menginstal sistem operasi dalam SSD, installernya pasti akan membuat beberapa partisi penyimpanan. Selengkapnya bisa kalian cek artikel cara membuat partisi SSD.
SSD Eksternal tidak terbaca oleh Windows 10
Saat ini, telah banyak tersedia produk SSD eksternal. Secara fungsi, SSD eksternal masih sama dengan hard disk eksternal. Namun, SSD eksternal memiliki kecepatan akses yang jauh lebih kencang.
SSD eksternal umumnya bisa langsung terdeteksi oleh Windows dan langsung muncul dalam Windows Explorer. Pada kasus SSD eksternal yang tidak terbaca oleh Windows, lakukan cara untuk memperbaikinya berikut ini
- Cabut dan pasang kembali kabel konektornya pada port USB
- Coba pasang pada port USB yang lain
- Jika masih belum terdeteksi, coba pasang pada komputer atau laptop lain
- Pastikan kabel konektor atau konverternya dalam kondisi baik
- Kemungkinan terburuk, ganti kabel atau konverternya
Cara tersebut juga bisa dilakukan jika kalian mengalami kasus flash disk atau hard disk eksternal tidak terbaca di Windows 10.
Jadi, apakah SSD kalian pernah tidak terbaca/terdeteksi ? Cara memperbaiki SSD tidak terbaca di atas adalah jalan keluarnya. Bila masih tetap tidak terbaca, maka kalian harus melakukan cara upgrade SSD laptop. Yaitu dengan cara membeli SSD baru semisal SSD 1TB daripada harus service SSD rusak atau melakukan cara memperbaiki SSD rusak.
Pada akhirnya, kalian juga perlu melakukan cara merawat SSD agar tetap awet dan bisa berumur lebih lama. Oh ya, untuk mengantisipasi kejadian SSD tidak terdeteksi yaitu rutin membackup data-data penting. Kalian dapat melakukan backup data melalui layanan hosting data yang banyak tersedia.
Langkah-langkah cara mengatasi SSD tidak terbaca di atas disesuaikan dengan laptop atau komputer desktop dan sistem operasi Windows 10. Namun, kalian dapat mengaplikasikannya pada sistem operasi lainnya. Akhir kata, selamat mencoba dan semoga membantu...