Cara Efektif Menghindari Serangan Ransomware di Laptop
Apa itu ransomware dan bagaimana cara kerjanya? Ransomware adalah salah satu ancaman keamanan siber yang paling mengerikan di dunia digital saat ini. Serangan ransomware akan mengunci data penting dan memaksa kalian membayar tebusan untuk bisa mengakses data tersebut.
Tekno Jempol tahu ketika data terancam, ketenangan pun lenyap. Ransomware ini menyusup lewat berbagai celah keamanan. Tanpa perlindungan yang tepat, kita bisa menjadi korban dalam sekejap.
Lantas, bagaimana cara terbaik untuk melindungi diri dari ransomware? Berikut ini cara menghindari ransomware yang bisa kalian lakukan untuk menjaga data tetap aman.
Daftar isi
- Backup Data Secara Teratur
- Jangan Sembarangan Klik Tautan
- Menginstall Adblock pada Web Browser
- Update Sistem Operasi dan Aplikasi Kalian
- Gunakan Antivirus dan Firewall Terpercaya
- Mengaktifkan Controlled Folder Access
- Nonaktifkan Makro di Aplikasi Office
- Terapkan Autentikasi Multi-Faktor (MFA)
- Tingkatkan Kesadaran Akan Teknik Social Engineering
- Siapkan Rencana Pemulihan Ransomware
- Testimoni Tentang Cara Menghindari Ransomware
Backup Data Secara Teratur
Serangan ransomware bisa memblokir akses ke data kalian. Namun jika kalian memiliki backup, maka semuanya bisa kembali tanpa perlu membayar tebusan. Tekno Jempol selalu menekankan bahwa melakukan backup secara rutin adalah perlindungan terbaik. Data yang harus dibackup misalnya:
- data pekerjaan seperti dokumen, presentasi, proyek, skripsi, laporan, dan database
- informasi kredensial seperti identitas pribadi, rekening bank, kartu kredit, serta akun media sosial
- data pribadi semisal media foto, video, lagu, dan film.
Lalu bagaimana cara membackup data-data tersebut ? Cukup gandakan data-data tersebut kemudian letakkan dalam media penyimpanan khusus semisal hard disk atau SSD eksternal. Kalian juga dapat menggunakan layanan cloud storage seperti DropBox, Google Drive, OneDrive dan lain sebagainya.
Berikut tips untuk melakukan backup yang aman:
- Media penyimpanan khusus backup tidak boleh terhubung dengan jaringan utama secara terus-menerus.
- Buat lebih dari satu backup pada beberapa lokasi atau media penyimpanan yang berbeda sebagai perlindungan ekstra.
Bayangkan ini: suatu kali Tekno Jempol kehilangan akses data di laptop karena serangan ransomware. Untungnya, semua file penting sudah ter-backup di hard drive eksternal, jadi tidak perlu panik. Pengalaman itu mengajarkan satu hal penting: selalu siap dengan backup.
Jangan Sembarangan Klik Tautan
Kenapa bisa terkena ransomware? Banyak serangan ransomware berawal dari trik sosial yang sederhana: tautan berbahaya yang tersebar melalui email atau pesan palsu. Kalian mungkin berpikir, "Hanya klik sekali, apa sih bahayanya?".
Tapi inilah cara paling umum malware seperti ransomware mulai menyerang. Bagaimana cara menghindari malware? Untuk itu, Tekno Jempol sarankan:
- Hati-hati saat mengunjungi suatu website apalagi jika tidak terpercaya dan mencurigakan. Ini penting dilakukan karena merupakan salah satu cara menghindari ransomware
- Waspada dengan iklan atau link yang memuat konten memikat, karena bisa jadi hal tersebut merupakan jebakan untuk mengelabui pengguna internet
- Download aplikasi, media, dan file sejenisnya hanya dari sumber yang benar-benar terpercaya. Gunakan alat seperti sandbox untuk memeriksa file yang mencurigakan tanpa risiko langsung.
- Pastikan email yang masuk dalam inbox berasal dari pihak yang jelas dan bertanggung jawab. Waspada dengan lampiran atau link dalam setiap email yang diterima.
Bila perlu, kalian juga dapat mengaktifkan spam filter dalam email. Spam filter dapat mencegah ancaman ransomware yang menyebar melalui lampiran pesan elektronik.
Menginstall Adblock pada Web Browser
Bagi yang belum tahu, Adblock merupakan addon atau fitur tambahan web browser yang berfungsi untuk memblokir iklan yang tampil dalam suatu halaman web. Saat bekerja, adblock akan menghilangkan link atau skrip iklan yang terasa mengganggu kenyamanan pengguna internet.
Memasang adblock bisa jadi salah satu cara menghindari ransomware sekaligus mencegah malware masuk. Sebab, saat ini banyak iklan dalam internet yang ternyata menyisipkan kode-kode untuk tujuan kejahatan. Misalnya seperti pencurian identitas, sabotase komputer, hingga penyebaran malware.
Jika kalian sering bekerja dengan web browser, ada baiknya untuk menginstall adblock. Dengan adanya adblock, selain lebih aman, loading halaman web juga jadi lebih cepat. Dengan begitu, aktivitas di dunia maya bisa lebih nyaman.
Beberapa adblock yang dapat kalian gunakan semisal:
- AdBlock (Google Chrome)
- AdBlock Plus (Google Chrome, Mozilla Firefox)
- uBlock Origin (Mozilla Firefox)
Update Sistem Operasi dan Aplikasi Kalian
Sistem operasi dan aplikasi yang tidak update beresiko membuka celah untuk ransomware. Penjahat siber sering memanfaatkan kelemahan ini terutama pada aplikasi versi lama. Maka dari itu, selalu perbarui sistem kalian.
OS Windows misalnya telah menyediakan fitur untuk memperbaharui yaitu Windows Update. Cukup terhubung dengan internet, Windows Update akan berjalan secara otomatis. Update Windows merupakan salah satu cara menghindari ransomware pada komputer.
Dengan mengupdate sistem operasi atau aplikasi, kalian akan mendapatkan beberapa keuntungan seperti:
- perbaikan bug, error, celah keamanan, dan kekurangan lainnya
- peningkatan kestabilan dan kinerja operasi
- kompatibilitas dengan banyak hardware dan program aplikasi
- menambah fitur atau layanan baru yang sebelumnya belum ada
Berikut langkahnya:
- Gunakan Windows, aplikasi, dan driver secara resmi
- Hindari penggunaan cheat, crack, activator, atau tools pembobol keamanan lainnya
- Aktifkan auto-update untuk sistem operasi dan aplikasi penting.
- Periksa update untuk antivirus atau aplikasi keamanan lainnya secara teratur.
- Gunakan software keamanan yang memiliki fitur anti-ransomware.
Dengan menjaga software aplikasi kalian selalu update, ekspolitasi celah keamanan akan menjadi lebih sulit.
Gunakan Antivirus dan Firewall Terpercaya
Tindakan apa yang dapat diambil untuk melindungi diri dari ancaman ransomware? Menggunakan antivirus yang solid dan firewall yang tepat merupakan cara menghindari ransomware yang ampuh. Tekno Jempol menyarankan kalian untuk:
- Memilih antivirus yang menawarkan perlindungan real-time dan fitur anti-ransomware.
- Pastikan fitur untuk memblokir akses yang mencurigakan dari luar telah aktif. Misalnya pada Windows ada fitur Windows Firewall dan User Account Control.
- Gunakan fitur deteksi ancaman otomatis yang bisa memantau aktivitas mencurigakan di jaringan kalian.
Kalian boleh menginstal antivirus apapun khususnya yang mampu mendeteksi ransomware. Akan lebih bagus jika kalian menggunakan antivirus ransomware terbaik yang tentunya memiliki fitur yang lebih lengkap.
Jika tidak punya dana untuk membeli aplikasi antivirus versi premium, kalian juga dapat memanfaatkan antivirus gratis terbaik untuk laptop. Misalnya dalam sistem operasi Windows 10 sudah ada antivirus Windows Defender dalam paket Windows Security.
Namun, antivirus tersebut harus selalu terupdate secara rutin. Bila perlu setiap hari. Tujuannya agar antivirus mampu mengenali lebih banyak variasi virus atau malware. Apalagi kalau setiap hari terkoneksi dengan internet, update antivirus merupakan hal wajib yang harus kalian lakukan.
Dengan perlindungan ini, bahkan sebelum ransomware mencapai data kalian, ancaman tersebut sudah bisa dihentikan.
Mengaktifkan Controlled Folder Access
Untuk yang belum tahu, Windows 10 dan Windows 11 telah menyediakan fitur khusus proteksi ransomware. Namanya Controlled folder access. Fitur ini berfungsi untuk melindungi file dan folder tertentu dari aplikasi-aplikasi jahat yang mencoba mengaksesnya.
Jadi, file atau folder yang sudah terproteksi oleh fitur Controlled folder access tidak akan dapat diakses oleh sembarang aplikasi. Artinya, hanya aplikasi-aplikasi terpercaya saja yang mendapat izin untuk mengakses file atau folder tersebut. Ini cukup ampuh sebagai cara menghindari ransomware.
Cara mengaktifkan Controlled folder access cukup mudah, berikut ini langkah-langkahnya
- Buka Windows Security dengan klik ganda ikon perisai di pojok kanan bawah (Taskbar)
- Setelah Windows Security terbuka, pilih Virus & threat protection di sisi kiri
- Scroll ke bawah dan periksa bagian Ransomware protection
- Klik Manage ransomware protection
- Pada bagian Controlled folder access, pastikan pada posisi On
- Untuk melihat folder yang sudah terproteksi, silahkan klik Protected Folder
- Untuk mengetahui aplikasi yang boleh mengakses folder tersebut, klik Allow an app through Controlled folder access
- Selama menggunakan fitur ini, kalian akan diminta konfirmasi akun. Cukup jawab dengan klik tombol Yes
Secara default, folder yang sudah otomatis terproteksi yaitu folder dokumen, gambar, musik, dan video pada direktori Local Disk C:. Jika ingin menambahkan folder lain, klik tombol Add a protected folder.
Nonaktifkan Makro di Aplikasi Office
Ransomware sering tersembunyi dalam file Office yang mengandung makro. Biasanya, file ini terlihat seperti dokumen biasa. Namun begitu fitur makro aktif, ransomware akan mulai bekerja. Tekno Jempol menyarankan tips menghindari ransomware berupa:
- Nonaktifkan makro secara otomatis di aplikasi seperti Microsoft Word atau Excel.
- Hanya aktifkan makro pada file dari sumber yang kalian percayai sepenuhnya.
Langkah sederhana ini bisa melindungi kalian dari banyak serangan berbasis dokumen.
Terapkan Autentikasi Multi-Faktor (MFA)
Autentikasi Multi-Faktor (MFA) adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa hanya kalian yang bisa mengakses akun penting. Tekno Jempol selalu menggunakan MFA untuk akun pribadi dan bisnis. Jika salah satu kata sandi bocor, tanpa verifikasi kedua maka penjahat siber tetap tidak akan bisa masuk.
Cara mudah menerapkan MFA:
- Aktifkan di akun-akun penting seperti email, bank, dan media sosial.
- Gunakan aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator atau perangkat keras MFA untuk lapisan keamanan ekstra.
Microsoft pun melengkapi Windows 10 dengan beberapa fitur proteksi tambahan. Misalnya otentikasi biometrik seperti pengenalan wajah dan rekam sidik jari. Dua fitur ini membutuhkan perangat khusus semisal kamera dan fingerprint reader.
Windows 10 juga menggunakan PIN sebagai fitur keamanan. Namun, di sini PIN bekerja dengan dengan metode enkripsi asimetris. PIN akan dipecah menjadi dua kunci enkripsi kembar yang hanya dapat diketahui oleh si pengguna.
Tingkatkan Kesadaran Akan Teknik Social Engineering
Penjahat siber tak hanya menyerang teknologi, tetapi juga psikologi. Mereka sering menggunakan teknik yang terkenal sebagai social engineering untuk memanipulasi kalian agar memberikan informasi atau akses. Salah satu teknik umum adalah berpura-pura menjadi orang yang kalian kenal, lalu meminta akses ke data atau sistem.
Untuk menghindarinya, Tekno Jempol menyarankan:
- Selalu verifikasi identitas seseorang sebelum memberikan akses ke informasi sensitif.
- Jangan mudah tertekan oleh pesan yang mendesak kalian untuk segera bertindak.
- Jika ragu, hubungi pihak tersebut melalui jalur komunikasi yang terpisah.
Yang paling utama, kalian harus sadar dan mau menjaga serta melindungi komputer sendiri. Hal ini merupakan kewajiban yang harus kalian lakukan agar terhindar dari ancaman virus, malware, atau ransomware terutama saat terkoneksi dengan internet.
Ingat, tidak ada sistem manapun yang 100% kebal dari serangan cyber. Kedepan, bukan tidak mungkin ada virus, malware, atau ransomware yang mampu menembus sistem keamanan bahkan pada Windows versi terbaru dan merugikan data-data kalian.
Siapkan Rencana Pemulihan Ransomware
Terlepas dari semua upaya yang dilakukan, selalu ada kemungkinan ransomware masih bisa masuk. Oleh karena itu, kalian harus melakukan cara menghilangkan ransomware di komputer agar data yang terkunci olehnya bisa kembali. Jangan biarkan serangan ransomware membuat kalian tak berdaya.
Tips dari Tekno Jempol:
- Siapkan panduan pemulihan ransomware yang jelas untuk digunakan segera setelah serangan terjadi.
- Latih tim IT kalian (jika ada) dalam cara menangani insiden ransomware.
- Gunakan backup data secara teratur agar pemulihan lebih mudah.
Testimoni Tentang Cara Menghindari Ransomware
Banyak ahli keamanan siber menegaskan pentingnya kesadaran pengguna terhadap ancaman ransomware. Beberapa perusahaan besar seperti Kaspersky dan McAfee selalu menekankan bahwa backup adalah benteng pertahanan pertama yang paling efektif. Mereka juga menyarankan bahwa multi-factor authentication kini harus menjadi standar dalam perlindungan akun.
Di sisi lain, banyak pengguna yang mengalami serangan ransomware merasa bahwa upaya pencegahan seperti update otomatis dan tidak mengklik tautan mencurigakan benar-benar membantu. Ini adalah langkah-langkah dasar yang sering kali terabaikan, namun sangat krusial.
Sebagai pengguna teknologi yang sering berhadapan dengan berbagai ancaman siber, Tekno Jempol selalu memastikan penerapan perlindungan ini secara ketat. Pengalaman telah mengajarkan pentingnya backup, pembaruan sistem, dan kesadaran terhadap ancaman sosial engineering.
Kalian mungkin tidak menyadarinya, tetapi langkah-langkah sederhana seperti memeriksa tautan sebelum klik atau memperbarui antivirus bisa menjadi perbedaan antara data aman atau data tebusan. Dengan mengikuti panduan ini, kalian bisa merasa lebih aman saat berselancar di dunia digital.